Friday, January 16, 2015

Para Prajurit Pagi


Sekarang sudah tiada, desir lembut yang mengantar panggilan ke jendela. Tak sempat kunyanyikan dalam buai penghibur luka, tawa yang berkelipan sembari menguntai usia.

Di bawah rindang cahaya, yang kadang terlampau temaram, pernah kusimpan debur damba pada yang tiada. Ingatkah ketika dingin meretakkan asa? Ingatkah kau pada rumah nan sunyi di hadapan merah senja?

Aku ingin kembali meneriakkan nama-nama sebelum hilang berganti masa. Aku ingin terbang, aku ingin pulang...

Sekarang sudah tiada, setapak awan yang membelai jemari tanpa alas kaki. Gemerisik rindu yang menepati segala janji, tentangmu dan kami, prajurit pagi..

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search